Dampak sampah bagi
manusia dan lingkungan sangat besar. Sudah kita sadari bahwa pencemaran
lingkungan akibat perindustrian maupun rumah tangga sangat merugikan manusia,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui kegiatan perindustrian dan
teknologi diharapkan kualitas kehidupan dapat lebih ditingkatkan. Namun
seringkali peningkatan teknologi juga menyebabkan dampah negatif yang tidak
sedikit.
Dampak Sampah bagi Kesehatan
Lokasi dan pengelolaan
sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan
tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang
seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit.
Menurut Gelbert dkk
(1996; 46-48) Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai
berikut;
- Penyakit diare,
kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah
dengan pengelolaan yang tidak tepat dapat bercampur dengan air m inum.
Penyakit demam berdarah dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang
pengelolaan sampahnya kurang memadai.
- Penyakit jamur
dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit)
- Penyakit yang
dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu
penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini
sebelumnya masuk ke dalam pencernaan binatang ternak melalui makanannya
yang berupa sisa makanan/sampah
- Sampah beracun;
Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat
mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini
berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi
baterai dan akumulator.
Dampak Sampah terhadap Lingkungan
Pencemaran Udara
Sampah yang menumpuk
dan tidak segera terangkut merupakan sumber bau tidak sedap yang memberikan
efek buruk bagi daerah sensitif sekitarnya seperti permukiman, perbelanjaan,
rekreasi, dan lain-lain. Pembakaran sampah seringkali terjadi pada sumber dan
lokasi pengumpulan terutama bila terjadi penundaan proses pengangkutan sehingga
menyebabkan kapasitas tempat terlampaui. Asap yang timbul sangat potensial
menimbulkan gangguan bagi lingkungan sekitarnya.
Sarana pengangkutan
yang tidak tertutup dengan baik juga sangat berpotensi menimbulkan masalah bau
di sepanjang jalur yang dilalui, terutama akibat bercecerannya air lindi dari
bak kendaraan. Proses dekomposisi sampah di TPA secara kontinu akan berlangsung
dan dalam hal ini akan dihasilkan berbagai gas seperti CO, CO2, CH4, H2S, dan
lain-lain yang secara langsung akan mengganggu komposisi gas alamiah di udara,
mendorong terjadinya pemanasan global, disamping efek yang merugikan terhadap
kesehatan manusia di sekitarnya.
Pembongkaran sampah
dengan volume yang besar dalam lokasi pengolahan berpotensi menimbulkan
gangguan bau. Disamping itu juga sangat mungkin terjadi pencemaran berupa asap
bila sampah dibakar pada instalasi yang tidak memenuhi syarat teknis. Seperti
halnya perkembangan populasi lalat, bau tak sedap di TPA juga timbul akibat
penutupan sampah yang tidak dilaksanakan dengan baik. Asap juga seringkali
timbul di TPA akibat terbakarnya tumpukan sampah baik secara sengaja maupun
tidak. Produksi gas metan yang cukup besar dalam tumpukan sampah menyebabkan
api sulit dipadamkan sehingga asap yang dihasilkan akan sangat mengganggu
daerah sekitarnya.
Pencemaran Air
Prasarana dan sarana
pengumpulan yang terbuka sangat potensial menghasilkan lindi terutama pada saat
turun hujan. Aliran lindi ke saluran atau tanah sekitarnya akan menyebabkan
terjadinya pencemaran. Instalasi pengolahan berskala besar menampung sampah dalam
jumlah yang cukup besar pula sehingga potensi lindi yang dihasilkan di
instalasi juga cukup potensial untuk menimbulkan pencemaran air dan tanah di
sekitarnya.
Lindi yang timbul di
TPA sangat mungkin mencemari lingkungan sekitarnya baik berupa rembesan dari
dasar TPA yang mencemari air tanah di bawahnya. Pada lahan yang terletak di
kemiringan, kecepatan aliran air tanah akan cukup tinggi sehingga dimungkinkan
terjadi cemaran terhadap sumur penduduk yang trerletak pada elevasi yang lebih
rendah.
Pencemaran Tanah
Bila hal ini terjadi maka akan
diperlukan waktu yang sangat lama sampai sampah terdegradasi atau larut dari
lokasi tersebut. Selama waktu itu lahan setempat berpotensi menimbulkan
pengaruh buruk terhadap manusia dan lingkungan sekitarnya.
Gangguan Estetika
Lahan yang terisi sampah secara terbuka akan menimbulkan kesan pandangan
yang sangat buruk sehingga mempengaruhi estetika lingkungan sekitarnya. Hal ini
dapat terjadi baik di lingkungan permukiman atau juga lahan pembuangan sampah
lainnya. Proses pembongkaran dan pemuatan sampah di sekitar lokasi pengumpulan
sangat mungkin menimbulkan tumpahan sampah yang bila tidak segera diatasi akan
menyebabkan gangguan lingkungan. Demikian pula dengan ceceran sampah dari
kendaraan pengangkut sering terjadi bila kendaraan tidak dilengkapi dengan
penutup yang memadai.
Di TPA ceceran sampah terutama berasal dari kegiatan pembongkaran yang tertiup angin atau ceceran dari kendaraan pengangkut. Pembongkaran sampah di dalam area pengolahan maupun ceceran sampah dari truk pengangkut akan mengurangi estetika lingkungan sekitarnya. Lokasi TPA umumnya didominasi oleh ceceran sampah baik akibat pengangkutan yang kurang baik, aktivitas pemulung maupun tiupan angin pada lokasi yang sedang dioperasikan. Hal ini menimbulkan pandangan yang tidak menyenangkan bagi masyarakat yang melintasi / tinggal berdekatan dengan lokasi tersebut.
Kemacetan Lalu lintas

Dampak Sosial
Hampir tidak ada orang
yang akan merasa senang dengan adanya pembangunan tempat pembuangan sampah di
dekat permukimannya. Karenanya tidak jarang menimbulkan sikap menentang/oposisi
dari masyarakat dan munculnya keresahan. Sikap oposisi ini secara rasional akan
terus meningkat seiring dengan peningkatan pendidikan dan taraf hidup mereka,
sehingga sangat penting untuk mempertimbangkan dampak ini dan mengambil
langkah-langkah aktif untuk menghindarinya.
Dampak terhadap
Keadaan Sosial dan Ekonomi
Dampak-dampak tersebut adalah sebagai berikut: | |
- Pengelolaan
sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan
bagi masyarakat, bau tidak sedap dan pemandangan yang buruk Karena sampah
bertebaran dimana-mana.
- Memberikan dampak
negative terhadap kepariwisataan
- Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting disini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas)
- Pembuangan sampah
padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak
bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan
lain-lain.
- Infrastruktur
lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai,
seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengelolaan air. Jika sarana
penampungan sampah kurang atu tidak efisien, orang akan cenderung membuang
sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering
dibersihkan atau diperbaiki (Gilbert dkk; 1996)
Menurut Hadiwiyoto
(1983) jika ditinjau dari segi keseimbangan lingkungan, kesehatan, keamanan dan
pencemaran, apabila sampah tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan
berbagai gangguan-gangguan antara lain sebagai berikut:
- Sampah dapat
menimbulkan pencemaran udara karena mengandung gas-gas yang terjadi dan
rombakan sampah bau yang tidak sedap, daerah becek dan kadang-kadang
berlumpur terutama apabila musimpenghujan datang.
- Sampah yang
bertumpuk-tumpuk dapat menimbulkan kondisi dari segi fisik dan kimia yang
tidak sesuai dengan lingkungan normal, yang dapat mengganggu kehidupan
dilingkungan sekitarnya.
- Disekitar daerah
pembuangan sampah akan terjadi kekurangan oksigen. Keadaan ini disebabkan
karena selama proses peromabakan sampah menjadi senyawa-senyawa sederhana
diperlukan oksigen yang diambil dari udara disekitarnya. Karena kekurangan
oksigen dapat menyebankan kehiidupan flora dan fauna menjadi terdesak.
- Gas-gas yang
dihasilkan selama degradasi (pembusukan) sampah dapat membahayakan
kesehatan karena kadang-kadang proses pembusukan ada mengeluarkan gas
beracun.
- Dapat menimbulkan
berbagai penyakit, terutama yang dapat ditularkan oleh lalat atau
seranngga lainya, binatang-binatang seperrti tikus dan anjing.
- Secara estetika
sampah tidak dapat digolongkan sebagai pemandangan yang
- nyaman untuk
dinikmati.